PERLAMBANG LEGITIMASI KEBESARAN HARGA DIRI – RAGAM REGALIA KERAJAAN MELAYU RIAU – LINGGA BAGIAN PERTAMA “BUNGE RAMPAI NEGERI MADANI”
“Semoga ulasan ini bermanfaat dan memantik minat kaum muda milenial yang kini semakin tergerus oleh teknologi dan gadget, untuk kembali memahami dan memelihara warisan budaya kebesaran bangsa kita. Histori perjalanan kebesaran beberapa Kerajaan Melayu khususnya Kerajaan Riau – Lingga – Johor – Pahang seperti puzzle yang sebagian terputus dan belum diketahui rimbanya. Tentunya butuh waktu yang sangat panjang untuk dapat kembali menampilkan informasi yang paling relevan terkait Sejarah Kebesaran Kerajaan Melayu ini.” Aditya Guntur Nugraha, Camat Batam Kota.
BATAMKOTA, Adalah Amsakar Ahmad yang juga Wakil Walikota Batam merupakan salah satu pemimpin yang sangat konsentrasi terhadap warisan budaya dan adat kebesaran melayu. Baik melalui bidang literasi maupun praktis pelestarian cagar budaya di Kota Batam.
Beberapa waktu yang lalu pria sederhana dan selalu ramah kepada warganya ini terlihat wara wiri mengawasi pengerjaan pemugaran monumen replika regalia yang berjejeran sepanjang jalan protokol jalur Bandara – Sekupang, monumen yang sekaligus menjadi kebanggaan Kota Batam dalam pencirian terhadap keagungan pemimpinnya.
Seperti tak pernah ada habisnya, Khazanah perjalanan dan perkembangan kekayaan adat dan budaya melayu selalu saja menarik untuk ditelusuri dan diulik kebenaran dan keberadaannya. Edisi “Bunge Rampai Negeri Madani” kali ini, Lensa Batam Kota akan menyajikan Ragam dan Pernak – Pernik terkait Regalia Kerjaan Melayu Riau – Lingga yang menjadi khazanah dipenuhi nilai – nilai dan legitimasi kebesaran harga diri bangsa. Pada bagian pertama ini Lensa Batam Kota akan mengulas apa yang di sebut “COGAN”
Berdasarkan nukilan dari beberapa sumber, diantaranya : Sejarawan Mahsyur Kepri Aswandi Syahri’, Dr. Suryadi – Peneliti Sejarah bermukim di Leiden Belanda, dan beberapa nukilan Rida K Liamsi, Regalia Kerajaan Melayu Riau – Linga dapat diragamkan kedalam setidaknya 5 bagian penting diantaranya : Senjata Pusaka Kebesaran, Simbol atau Emblem Kebesaran, Perlengkapan Uparaca Kebesaran, Perhiasan Kebesaran dan Pakaian Kebesaran.
“COGAN” merupakan salah satu bagian terpenting dari simbol atau emblem kebesaran dari Kerajaan Melayu Riau – Lingga – Johor – Pahang. Secara fisik Cogan adalah sebuah tombak simbol kebesaran kerajaan yang diwarisi hingga tahun 1913 sebelum keruntuhannya oleh belanda dimasa Kesultanan Sultan Abdulrahman Syah.
Lambang Kebesaran Kerajaan berbentuk tombak besar menyerupai lempeng daun sirih yang kemudian dinamakan juga “Sirih Besar” oleh Budayawan Hasan Junus ini merupakan lempengan besar berbahan dasar emas 22karat yang dihiasi dengan batu permata rubi sebanyak tujuh baris melingkat pada bagian selongsong berukir terbuat dari dari bahan perak yang sebagai tempat meletakan tangkainya yang juga terbuat dari emas. Terdapat dua buah pengapit pada sisi luarnya dan tulang pada tengahnya berbahan dasar perak dengan bagian kemuncaknya yang menyerupai sejenis buah berbahan emas.
Pada kedua belah bagian sisinya terdapat ukiran tulisan timbul dalam lambang huruf arab menggunakan Bahasa Melayu (Arab Melayu) yang memiliki terjemahan berikut :
“ HU HU Bismillahi Rohmani Rohimi Bahwa inilah raja yang keturunan dari Bukit Siguntang asalnya daripada Sri Rultan Iskandar Zulkarnain Syah iyalah raja yang adil lagi berdaulat yang mempunyai tahta kerajaan serta kebesaran dan kemuliaan kepada segala negeri yang didalam daerah tanah melayu dengan Kurnia Tuhan Rabbu’arsil’azim atasnya dan dikekalkan Allah Subhanahu Wa Ta’Ala diatas tanta kerajaannya ditambahi Allah pangkatnya yang kebesaran serta derajatnya yang kemuliaan didalam daulat sa’adati ‘alallah wama khalidillah malikahu wa sultanahu wa abda’adlahu wa ihsanah bijati an nabiyi syaid almursalin wa ‘ala alihi wasahbihi ajma’in amin amin Allahumma amin”
Pada masanya selain sebagai alat peneguh legitimasi dalam proses penabalan seorang Sultan, Cogan digunakan dalam setiap arak – arakan setiap kali Raja atau Sultan berarak keluar kerajaan atau memasuki balairung istana. Selain sebagai lambang kebesaran Sultan dan Kerajaan, Cogan merupakan tanda yang meneguhkan pemegangnya, juga menjelaskan Silsilah asal – usul Raja Kesultanan Kerajaan Riau – Lingga yang berpunca pada Sultan Iskandar Zulkarnain Syah yang agung penakluk timur dan barat. Wallahu ‘ alam bi sawaf.