MANIFESTASI KETOKOHAN ENGKU HAMIDAH

PENAMAANNYA SARAT AKAN SEJARAH PERJUANGAN SANG PENJAGA HARGA DIRI BANGSA – BUNGE RAMPAI NEGERI MADANI

BATAM KOTA, Dibukanya kembali oleh Pemerintah Kota Batam akses bagi masyarakat Kota Batam untuk dapat menikmati suasana gemrelap nan indah khususnya di malam hari di Dataran Engku Hamidah  dan Dataran Engku Putri  yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Batam Batam Kota ini seolah mengobati kerinduan masyarakat Kota Batam akan destinasi wisata yang sempat dibatasi selama masa covid-19.

Dataran Engku Hamidah sendiri baru mulai dipugar secara total pertengahan tahun 2019 yang lalu, yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama Dataran Madani, sedangkan Dataran Engku Putri Batam Center telah mengalami beberapa kali pemugaran, terahir adalah perluasan jalan seputaran Dataran Engku Putri dan Dataran Engku Hamidah yang kini tak kalah tersohornya dengan jalan – jalan di kota – kota maju seperti Singapura dan Malaysia yang bersisian langsung dengan Kota Batam.

Derap laju Pembangunan di Kota Batam ini sangat terasa dan mengubah 180 derajat wajah Kota Batam dalam kurang dari 5 tahun kepemimpinan Walikota Batam H. Muhammad Rudi, SE, MM dan Wakil Walikota Batam H. Amsakar Achmad, S.Sos, M.Si. Berbagai kemajuan dan pembangunan di Kota Batam yang kita saksikan hari ini tidak lepas dari peran tangan dingin, tekad yang sangat kuat dan perencanaan yang matang dua sosok yang kini sangat digandrungi lintas generasi di Negeri Madani ini.

Adapun Penamaan Dataran Engku Hamidah yang sebelumnya dikenal dengan Dataran Madani sendiri adalah ide cemerlang dari Walikota Batam H. Muhammad Rudi, SE, MM yang sangat menjunjung tinggi sejarah dan budaya melayu. Selain untuk memudahkan masyarakat mengenali lokasi tersebut juga untuk membedakan antara lokasi Bundaran Madani yang berlokasi tak jauh antara Dataran Engku Putri dan Dataran Engku Hamidah Batam Center.

Penamaan Dataran Engku Hamidah juga sangat lekat dengan sejarah panjang peranan seorang Puteri yang jelita namun tegas dan berwibawa Sang Penjaga Harga Diri Bangsa dimasanya. Sejarah Ketokohan, Kekuatan Mental dan Semangat Perjuangan Menegakkan Marwah Bangsa Serta Memegang Teguh Agama dan Adat Budaya ini pulalah yang menginspirasi dibalik perubahan penamaan Dataran Madani Menjadi Dataran Engku Hamidah.

Berdasarkan berbagai naskah manuscript dan berbagai literatur yang menukilkan historikal tentang Biografi Engku Hamidah, salah satu yang paling representatif adalah yang dinukilkan oleh Rida K Liamsi dalam Seminar 200 Tahun Raja Ali Haji yang diselenggarakan oleh Dunia Melayu Dunia Islam dan Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau 29 November Tahun 2008 yang diakui oleh Rida K Liamsi sangatlah sulit dalam mengumpulkan berbagai naskah manuscript yang menukilkan tentang Engku Hamidah tersebut.

Namun demikian berdasarkan naskah manuscript dan literatur tersebut dapat diketahui bahwa Sosok Engku Putri yang kini di Patri Pemerintah Kota Batam menjadi Nama Kebesaran Alun – Alun Batam Center Dataran Engku Putri, adalah Seorang Putri dari Calon Yang Dipertuan Muda Kerajaan Melayu Riau – Lingga Raja Haji yang bergelar Kelana Putra Jaya saat sang putri jelita berdarah Melayu – Bugis tersebut dilahirkan. Engku Putri yang bernama asli Engku Hamidah merupakan hasil perkawinan Raja Haji dengan Raja Perak Putri dari Daeng Kamboja yang masih berstatus sepupuan karena ayah dari keduanya adalah bersaudara kandung.

Semasa hidupnya selain terkenal sebagai wanita yang sangat menjaga tuntunan Agama dan tatanan Adat Budaya yang ia warisi dari kedua orang tuanya, Engku Hamidah juga terkenal sangat mapan dalam pengetahuan ekonomi dan politik terutama ketika takdir dirinya meletakannya dalam perkawinan politik dengan Raja Sultan Mahmud III.

Engku Hamidah juga sangat terkenal dengan Kebijaksanaan dan Kewibawaannya. Bukan hanya karena kemampuan pengetahuan dan statusnya sebagai seorang permaisuri dan ibu suri, namun karena keteguhan sikap dan prinsip hidupnya dalam mempertahankan kebenaran dan tegaknya Aturan Agama dan tatanan Adat Budaya yang ia pertahankan hingga akhir hayatnya sebagai pemegang Teraju Adat (Penasihat Kerajaan) dan Regalia Kerajaan Lingga (perangkat sakral sejenis pusaka kerajaan, tanda dan panji kebesaran kerajaan, perangkat nobat, sirih besar, gendang, nafiri serta perangkat lain yang merupakan kelengkapan perangkat supremasi kebesaran kerajaan sebagai perlambang kedaulatan kerajaan dan penobatan pengesahan kedudukan seorang raja).

Keteguhan Prinsip dan semangat perjuangannya menegakan harga diri bangsanya sebagai Pemegang Teraju Adat dan Regialia Kerajaan dari ancaman intrik politik dan propaganda asing (inggris dan Belanda) yang telah turut campur dalam perjalanan kerajaan Riau – Lingga, yang  kemudian membawanya dikenal sebagai sosok seorang putri jelita yang tegas dan berwibawa penjaga harga diri bangsa.

Kiranya Prinsip Perjuangan dan Ketokohan Engku Hamidah ini turut termanifestasi kedalam semangat sosok Rudi dan Amsakar yang menjadi inisiator pemugaran Dataran Engku Hamidan dan Dataran Engku Putri Batam Center yang kini sudah sangat menawan hati, bukan hanya nyaman dan ramah bagi masyarakat Kota Batam tetapi juga memiliki daya kecerdikan dan eksotik sebagai presensi tangan dingin sosok dibalik penamaan dan pemugarannya.