MERAH PUTIH LAMBANG KEHORMATAN BANGSA

SEJARAH PANJANG BENDERA MERAH PUTIH DAN UMBUL – UMBUL DI INDONESIA – MENATA DARI SUDUT KOTA

“Bapak H. Muhammad Rudi selaku Walikota Batam telah menginstuksikan kepada seluruh elemen dan instansi yang ada di Kota Batam agar dapat menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Batam untuk berpartisipasi dan turut serta memeriahkan kembali HUT RI ke – 75 Tahun 2020 ini. Hal ini menindaklanjuti Surat dari Kementrian Sekretarias Negara RI Nomor B-457/M.Sesneg/Set/TU.00.04/06/2020 tanggal 23 Juni 2020. Untuk Umbul – Umbul sudah dapat mulai dipasang per 1 Juli 2020, namun untuk Bendera Merah Putih dimulai tanggal 1 Agustus – 31 Agustus 2020”

“Dalam rangka partisapasi aktif masyarakat sebagai wujud rasa cinta tanah air, bangsa dan NKRI. Selain itu saat ini juga sangat diperlukan memupuk kembali rasa solidaritas kita dalam menggiatkan kembali semangat warga Kota Batam yang mengalami keterpurukan ekonomi, akibat dampak tidak langsung dari pandemi covid-19. Semoga dengan semangat kemerdekaan ini nantinya dapat menjadi energi baru bagi warga Kota Batam menyongsong hari depan yang lebih baik”  Aditya Guntur Nugraha, Camat Batam Kota, Kamis (09/07).

BATAMKOTA, Bendera Merah Putih bukan hanya sebagai simbol bendera kenegaraan semata, Merah Putih dan juga Umbul – Umbul yang sangat familiar kita saksikan dalam setiap berbagai perhelatan kegiatan kenegaraan dan perayaan hari hari besar terutama dalam memperingati Kemerdekaan HUT RI, memiliki sejarah panjang dibalik pemasangannya sebagai simbol kehormatan bagi seluruh masyarakat Indonesia bukan sekedar sebagai ungkapan kemeriahan dan kebanggaan semata.

Tetapi lebih merupakan perlambang kekuatan ikatan persaudaraan, emosional, perjuangan dan rasa memiliki cinta tanah air dan bangsa sepenuhnya. Ini adalah ungkapan pernyataan kesetiaan dan kecintaan kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sekaligus pernyataan Integritas dan Kedaulatan Bangsa Indonesia di hadapan dunia internasional. Selian itu didalamnya tidak dapat dipisahkan dengan kisah kekesatriaan dan kepahlawanan.

Jika Umbul – umbul lebih sering digunakan dalam perayaan – perayaan, lain halnya dengan Bendera Merah Putih yang digunakan tidak hanya pada even dan perayaan – perayaan tertentu saja namun juga digunakan dalam berbagai tradisi dan berbagai aktivitas lainnya, terutama instransi baik pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan, para atlit yang berlaga juga tidak pernah melupakan membawa bendera merah putih dalam setiap pertandingannya, serta berbagai aktifitas kehidupan sosial masyarakat Indonesia sering kali melibatkan pengunaan Bendera Merah Putih.

Terlebih khusus saat peringatan HUT RI pada 17 Agustus setiap tahunnya, Bendera Merah Putih dan Umbul – Umbul akan terlihat diberbagai sudut yang ada, bahkan hampir seluruh kampung dan perumahan yang ada akan memasangnya sebagai bentuk turut serta merasakan kebanggaan atas kemerdekaan NKRI dan bukan hanya sebatas kemeriahan dan memeriahkan semata.

Namun Generasi Milenial yang lebih dekat dengan gadget masa kini, sangat sedikit yang mengetahui bahwa Bendera Merah Putih dan Umbul – umbul memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang dan sudah berakar didalam masyarakat kita.

Umbul – umbul dan Bendera Merah Putih ini telah dikenal oleh masyakat Indonesia bahkan jauh ketika zaman kerajaan Mataram Lama, Sriwijaya hingga Kerajaan Majapahit yang mendunia dengan sumpah palapanya. Bahkan dalam Kitab Kuno yang terpelihara di Keraton Nga Yogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta Solo dapat ditelusuri bahwa Umbul – Umbul dan Bendera Merah Putih telah dikenal sejak zaman Kesultanan Sutan Agung di Kerta dan secara turun temurun tetap dilestarikan hingga saat ini.  

Informasi tentang keberadaan, jenis, bentuk dan ukuran serta filosofisnya secara rinci telah diterjemahkan dalam Buku Keraton Surakarta dan Yogyakarta 1760-1874 Naskah No. 71 karya S. Margana. Namun spesifiknya ini lebih kental setelah adanya pengaruh Islam yang masuk kedalam kerajaan Maratam dibawah Kesultanan Sultan Agung.

Informasi eksistensi Umbul – umbul dan Bendera Merah Putih ini juga direkam dengan baik dalam kerajaan Singosari pada abad ke -12 yang masih bernuansa Hindu. Bahkan dalam kepercayaan Hindu umbul – umbul telah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya yang eksis pada abad ke – 6 hingga abad ke – 12. Hikayat umbul – umbul dipercaya adalah perlambang dari kisah kejumawaan Dewa Krisna dan Hanoman, dan umbul – umbul adalah perlambang penghormatan kepada dewa yang keberadaanya disakralkan dan sikap penghormatan umat kepada dewanya.

Demikian sekilas tentang eksistensi dan fungsi serta derajat kehormatan Bendera Merah Putih dan Umbul – umbul yang sering sekali kita hadirkan sebatas kelengkapan perayaan atau alat keramaian semata, padahal didalamnya terkandung sejarah perjuangan dan kehormatan serta semangat cinta tanah air dan lambang kedaulatan bangsa Indonesia. Wallahu ‘alam bissawab.